Liburan ke Makassar (10-16 Oktober 2008)

Jumat (10/10/08), aku dan pacarku berangkat jam 13.30 WIB dari rumah ke terminal Kp. Rambutan dengan Taxi tarif bawah, kemudian naik bis DAMRI ke Bandara Soekarno Hatta (Rp. 20.000,-/orang). Jam 15.30 WIB kami check in dan terbang dengan pesawat Batavia ke Ujung Pandang sekitar jam 18.30 WIB (delay). Selama di dalam pesawat ada hal yang mengusikku karena tidak pernah aku rasakan sebelumnya saat aku naik pesawat, yaitu perilaku penumpang2nya yang bad habit. Saat kami menuju tempat duduk kami yang dekat jendela, ternyata sudah ada orang yang duduk di seat kami. Dan setelah pramugari memberitahu orang itu, dia baru pindah. Selain itu, saat aku duduk ternyata penumpang belakang menaikkan kakinya ke kursi dan aku merasakannya. Pacarku langsung menegurnya. Entah karena aku naik penerbangan ke Makassar atau karena kami beli tiket murah (Rp. 787.000,-) sehingga bisa demikian. Kami tiba di Bandara Hasanuddin – yang baru saja diresmikan 2 minggu – sekitar jam 22.00 WITA, dan kami sudah siap dijemput dengan mobil berplat DD menuju rumah pacarku di Makassar.

Sabtu (11/10/08), kami makan di rumah makan ikan dimana kami bisa memancing ikan. Disini aku belajar memancing dan berhasil memancing ikan-ikan J.

Minggu (12/10/08), kami mengikuti resepsi pernikahan adik pacarku.

Senin(13/10/08), kami jalan2 di Mall Panakukkang dan sore kami ke Pantai Losari untuk melihat sunset, tapi sayang sekali saat itu sedang berawan. Tapi lumayan untuk menikmati pemandangan pantai karena gratis.

Selasa (14/10/08), kami berjalan-jalan ke pelosok-pelosok, kemudian siangnya makan di RM Mas Indah di Limbung. Makanan-makanannya enak dan kita bisa memancing ikan. Lihat foto makanan yang kami makan di bawah ini, ada sop ikan, ikan rica-rica, pare, karedok, pisang goreng, dan es kelapa.

Sorenya kami ke pantai Akkarena dengan biaya masuk Rp. 8.000,-/orang, Rp.1.700,-/orang untuk retribusi tempat rekreasi dan Rp.5.000,-/mobil (kalau enggak salah ingat, krn karcis diambil saat keluar). Karena datangnya jam 6 sore WITA dan cuacanya sedang berawan maka kita tidak dapat melihat sunset lagi.

Rabu (15/10/08), kami ke MTC Karebosi. Mall ini mirip dengan BEC (Bandung Electronic Center), tapi lantai bawahnya masih ada toko baju dan sandal. Kemudian siang hari ke Benteng Somba Opu yang terletak di Jalan Daeng Tata, Kota Makassar. Masuk ke dalam benteng gratis atau memberi secara sukarela. Hanya jika masuk ke dalam 2 bangunan tertentu, kita perlu membayar retribusi tempat rekreasi dan olahraga Rp.1.700,-/orang, Benteng ini punya 5 sudut dan banyak bangunan yang dimanfaatkan sebagai museum-museum, dimana terdapat jenis-jenis senjata pada zaman penjajahan Belanda sampai dengan peninggalan adat suku asli di Makassar. Lihatlah miniatur Benteng Ujung Pandang berikut:

Sorenya kami ke Mall Makassar dan malamnya shopping di Mall Panakkukang dan toko Satu Sama untuk membeli oleh-oleh.

Di Makassar jangan lupa untuk wisata kuliner, karena makanan khasnya adalah tipe makanan yang harus langsung dimakan. Seperti: coto Makassar, sop konro, konro bakar, mie titi, pisang epe, pisang ijo, pastel, dan barongko.

Berikut gambaran masaing-masing makanan menurutku:

-Coto Makassar, soto dengan kuah hitam berisi daging atau/dan jeroan (babat, usus, hati, otak)

-Sop konro, mirip dengan sop iga.

-Konro bakar, mirip dengan iga bakar.

-Mie titi, mirip ifumie karena mie kering yang disiram dengan sayur dan daging panas.

-Pisang Epe, pisang yang digepengkan kemudian di bakar dan diberi keju atau coklat (sesuai selera)

-Pisang Ijo, Pisang raja yang selimuti tepung hijau dengan air semacam sirup dan diberi fla.

-Barongko, makanan rasa buah-buahan yang dicampur dengan telur, rasanya manis.

Kamis (16/10/08) pagi kami ke bandara untuk kembali pulang ke Jakarta. Naik pesawat yang take off jam 7-an WITA. Tiket pesawat Batavia Air yang murah juga, sehingga kami menemui penumpang yang duduk di seat kami yang dekat jendela lagi dan bahkan enggan pindah walau sudah diinformasikan pramugari. Kami duduk agak belakang di pesawat yang tampak penuh penumpang dan penuh koper di kabin pesawat. Sepanjang penerbangan banyak penumpang yang masih mendengarkan musik dari handphone-nya, bahkan langsung menelepon sesaat setelah landing dan pesawat masih berjalan. Sedangkan penumpang lain me-loudspeaker musiknya saat landing dan berdiri mengambil koper sesaat setelahnya hingga membuat pramugari memperingatkannya beberapa kali dengan suara meninggi. Setelah kami mengambil bagasi dan pulang dengan bis Damri dan angkutan umum, kembalilah kami ke ‘my sweet home’.

4 thoughts on “Liburan ke Makassar (10-16 Oktober 2008)

    • Hehe makasih Ruphita infonya. Saya pertama kali buat blog di friendster dan sy import ke wordpress dengan image masih link ke friendster. Sejak friendster berubah total menjadi online game maka blog hilang beserta file2nya. Thx komennya shg sy sadar bahwa saya harus upload image2 utk post artikel2 yg sudah lama.

Leave a reply to Nengsih Cancel reply